Anak-anak itu memang luar biasa, ya? Daya observasi mereka tajam sekali. Hal-hal kecil yang luput dari perhatian orang dewasa pun mereka perhatikan. Vima juga begitu. Dia sering sekali lebih dulu tahu tentang sesuatu di sekitarnya yang terlewat dari perhatian orang dewasa, mulai dari cicak lewat sampai butiran makanan ikan yang jatuh. (Aku tidak bisa memastikan apakah daya amatnya yang kuat itu juga terpupuk karena No TV policy kami, tapi sejauh ini aku merasa puas dengan perkembangan habit of attention Vima).
Hari Minggu yang lalu, daya amat Vima membuatnya menemukan sebuah fakta menarik. Dia dan aku sedang bermain-main di teras. Waktu itu sudah lewat tengah hari. Mentari bersinar di samping kepalaku yang sedang duduk bersandar di tembok.
Tiba-tiba Vima menatap wajahku dengan sangat berminat. Kepalanya meneleng ke kiri dan ke kanan seperti ingin memastikan sesuatu. Lantas ia bilang, "Lepas, lepas!" sambil menunjuk ke kacamataku. Aku masih belum paham apa maksudnya, tapi aku menurut saja. Kulepas kacamata dan ia lantas mengamati lagi wajahku sampai akhirnya ia berseru, "Mima ada! Mima ada!" Dengan menafsirkan gesturnya, baru deh aku dhong ternyata Vima melihat bayangan dirinya di dalam bola mataku!
Wuihhh ... terus terang aku merasa terperanjat campur kagum. Vima lagi-lagi melakukan self-discovery, menemukan sesuatu tanpa aku ajarkan (karena aku memang tak pernah terpikir untuk memberitahukan itu kepadanya).
Rabu, 16 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar