Minggu, 24 Februari 2008

Bermain itu Penting!

Dibutuhkan segera: ruang dan waktu bermain untuk anak-anak kita.

Ruang bermain. Inilah yang terpikir olehku setiap pagi, siang, dan sore begitu Vima bangun atau bebas tugas (tugasnya? makan, mandi, dan minum susu! hehehe ...). Kampung kami termasuk yang tidak ramah anak karena tidak punya lapangan terbuka tempat anak-anak bisa sepakbola atau sekedar berlarian. Untuk memenuhi hasrat bermain Vima, aku rajin survei ke kampung-kampung lain - yang jauh maupun yang dekat - untuk mengintai keberadaan lapangan terbuka seperti itu. Lokasi favorit sejauh ini: padang rumput di Tembalang lengkap dengan berbagai bunga liar, belalang, kupu-kupu, juga sapi-sapi penduduk (kadang ada kambing juga).

[maaf, karena belum sempat menjepret sendiri, aku pinjam-pakai foto ini saja, soalnya sapi dan suasananya mirip dengan yang di Tembalang!]

clasohm.com/cows


Waktu bermain. Inilah keprihatinanku kalau dengar atau baca penuturan tentang jadwal harian anak-anak begitu mereka masuk sekolah. Sekolah dari pagi sampai siang, istirahat sebentar, sorenya les ini-itu, lantas malamnya kerjakan PR. Kapan mereka bisa bermain? Padahal sudah banyak hasil riset yang menegaskan bahwa bermain sangat penting untuk tumbuh kembang anak, baik aspek intelektual, kreativitas, maupun sosialnya. Salah satu artikel panjang tentang ini baru saja dimuat di New York Times. Katanya, bagi anak-anak bermain sama pentingnya dengan tidur.

Mengikuti anjuran Charlotte Mason, aku berusaha sebisa-bisanya mengekspos Vima dengan permainan di alam terbuka. Memberi kesempatan dia berkenalan dengan objek-objek alam: melihat, mendengar, menyentuh, meraba, membaui, menginjak, meremas, mengublek-ublek ... terserah dia deh, pokoknya. Sebisa mungkin aku tidak banyak turut campur tentang apa yang ingin ia kerjakan saat itu. Masterly inactivity, kata Charlotte. Biarkan anak membangun relasinya sendiri dengan segala sesuatu di dunia sekitarnya.



Sejauh ini aku lihat dampaknya positif. Daya pengamatan dan perhatian Vima sangat bagus. Lagipula, banyak bermain di alam terbuka membuat energi Vima tersalurkan, egonya pun secara natural teralihkan ke luar dirinya. Itu membantu perkembangan karakternya.

Sesuai asumsi CMers (yang dikokohkan oleh berbagai hasil riset) bahwa eksplorasi bebas sangat penting terutama pada enam tahun pertama, kebebasan bermain ini akan Vima nikmati tanpa pengurangan sedikit pun sampai ia kelak 6-7 tahun. Maka, dengan ini kuucapkan "selamat tinggal!" pada opsi PG dan TK.