Pertanyaan yang sering dilontarkan kepada homeschooler adalah: jika tidak ke sekolah, bagaimana anak bisa bersosialisasi? Eh! Siapa bilang bersosialisasi hanya bisa dilakukan di sekolah? Sejak bayi, anak sudah belajar bersosialisasi. Iya lah ... tanpa bersosialisasi dengan ibu dan ayah atau siapa pun yang mengasuhnya, dia tidak akan bertahan hidup. Semakin besar, ia akan berkenalan dengan semakin banyak orang. Itulah sosialisasi yang sehat: bergaul dengan segala tipe orang, dari segala agama, ras, dan suku, strata ekonomi, serta rentang usia.
Aku senang melihat Vima semakin pandai bergaul dengan banyak orang. Memang dulu dia pendiam dan pemalu sehingga banyak orang bilang, Vima pelit senyum. Sifat bawaan? Kurasa bukan. Buktinya, setelah tambah besar, sering diajak pergi, dipertemukan dengan orang banyak, sekarang semua orang bilang Vima anak yang ramah, murah senyum serta tabik (dadah). Dan kalau sudah tersenyum ... amboi, manisnya! :-) Mau lihat?
Vima & PapaMemang dia masih agak takut dengan orang dewasa yang asing, apalagi laki-laki. Tapi jangan ditanya kalau dengan sesama anak kecil. Langsung ia dekati, ingin jawil-jawil dan ajak bermain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar