Minggu, 30 November 2008

Celoteh Vima

Di rumah Oma, sedang makan sendiri di dekat kolam.
Banyak lalat beterbangan mendekat ingin nemplok di mangkok Vima.
Vima lapor pada Mama dengan bahasa campuran Indonesia-Inggris-Jawa:
"Ma, lalatnya coming lagi, to!"

***
Menjelang jam dua belas siang di suatu hari tengah November 2008.
Mbak Ayu: Vima mau makan sekarang atau nanti?
Vima: Nanti kalau Vima sudah besar!

***
Walaupun sudah paham kalau diajak ngomong pakai bahasa Inggris (kalimat-kalimat yang panjang pun dia ngerti), tapi Vima hampir selalu menanggapi percakapanku dengan bahasa Indonesia. Kecuali pada beberapa kesempatan:
Vima: Ma, drinking!
Mama: Bottle or glass?
Vima: Bottle!
Mama: Fill in with what?
Vima: With water.
Mama: (hiks, terharu ... kali ini anakku bisa njawab dengan bahasa Inggris yang bener, gak campur aduk ...)

***
Di kamar tidur Oma, mendengar suara pesawat terbang lewat.
Vima: Tuh, pesawat lewat ... syuuuung [memperagakan pesawat sedang terbang] ... terus buk, jatuh [memperagakan pesawat menghantam landasan] ... sampai di tempatnya Papa Thay.

***
Akhir November 2008. Ngobrol dengan Mak dan Mbak Ayu tentang adik Aiko, sepupu Vima yang baru datang dari Jakarta dan menginap di rumah Oma.
Mak: Adik Aiko sudah bisa jalan?
Vima: Bisa!
Mak: Jalannya kayak apa?
Vima: [memperagakan]
Mak: Adik Aiko gendut nggak?
Vima: Gendut! [lantas menoleh ke bonekanya, si Iting] Iting kok nggak gendut-gendut ya?
Ayu: Lha, Iting kan nggak pernah makan ...
Vima: Oh iya ...

Tidak ada komentar: