Maka dua hari yang lalu, secara spontan aku coba bikin puisi pendek untuk Vima. Hanya empat baris dan kata-katanya pun tidak istimewa (malah agak klise, rasanya ;-p). Begini isinya:

BULAN, BINTANG, MATAHARIKU
Bulan terangku
Bintang kecilku
Matahari pagiku
V-i-m-a-l-a
Tak dinyana, respon Vima sangat hangat. Waktu pertama kali kulantunkan, ia langsung terdiam, menghentikan acara bermainnya. Memandangku dengan mata berbinar, bibirnya langsung tersenyum lebar - dengan ekspresi sedikit tersipu - waktu aku sampai di baris terakhir: menyebutkan namanya.
"Lagi!" serunya, maka aku pun bersajak sekali lagi.
Begitu aku selesai, ia kembali meminta, "Lagi!"
Aku bertanya, "Lagi apa?"
Ia menjawab, "Ku ... ku ... ku!"
Perasaanku? Betul-betul luar biasa!
Dan aku pun melafazkan puisi yang sama berkali-kali lagi sampai hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar