Salah satu kebiasaan yang aku ingin tertanam pada diri Vima adalah membuang sampah pada tempatnya. Seperti petunjuk CM, aku selalu berusaha konsisten pada aturan ini, baik bagi diriku sendiri maupun bagi Vima. Jadi, praktis Vima selalu melakukannya. Aku tidak ingat ada satu kali pun dia mencoba membuang sampah di lantai atau di jalan.
Aku kadang bertanya, apakah kebiasaan membuang sampah itu benar-benar telah melekat pada karakternya, atau hanya dilakukan karena kuawasi saja?
Sore kemarin aku memperoleh jawaban. Kami sedang bermain dengan beberapa anak tetangga. Menjelang maghrib, kami pamit pulang. Saat itu ada salah seorang anak yang usianya satu bulan lebih muda dari Vima melemparkan krupuk yang dari tadi digenggamnya.
Vima tiba-tiba berhenti berjalan. Aku pun ikut terhenti dan memandanginya, ingin tahu reaksinya. Vima diam memandangi krupuk yang tergeletak di jalan itu. Instingku bicara dan aku bertanya padanya: "Buang sampah, Vim?" Dengan segera Vima memungut krupuk itu lantas, dengan bantuanku, ia membuangnya di tempat sampah.
Semua terjadi begitu cepat. Tiga orang tetangga yang ikut menyaksikan pun agak melongo, lantas berkomentar: "Aduh, pintarnya!"
Di hatiku tentu saja terbersit rasa bangga.
Tapi ada perasaan lain yang lebih daripada itu. Aku merasa SANGAT GEMBIRA. Satu kebiasaan baik telah tertanam, dengan bukti yang nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar